Minggu, 07 Juli 2019

PENGURUS Jemparingan Nusantara (JN) PERIODE 2017 s.d 2021

Catatan Bpk. Kris Budiharjo tentang : DAFTAR PENGURUS Jemparingan Nusantara (JN) PERIODE 2017 s.d 2021
 

Dewan Penasehat
– Unsur Kemendikbud
– Unsur Kemenpora
Dewan Pembina
1. KRT Jatiningrat
2. dr. Hasto Wardoyo, Sp OG
3. Agung Anom
4. Abah Tapa
Dewan Pengarah
1. Edy Rustopo
2. Gendro
3. Rimawan
4. Agung Sumedi
Ketua Umum
Drs. SUHARSONO, SH. M.Hum.
Sekjen
Joko Mursito, S.Sn, MA.
Wasekjen
Unus Subiyantoro, M. Pd.
Bendahara
1. Budi Narwanto
2. Rurie Atmini
Divisi Organisasi
1. Dedy Yunanta A. W. (Ketua)
2. Al Thouvik S. AMd. (wakil)
3. Yemy Casandra
4. Ali Wafa
5. Sugeng Riadi
6. S.A. Wibowo, S.Si.
Divisi Pembinaan
1. Eko Riyantoko (Ketua)
2. Agung Susila H. S.Sn (Wakil)
3. Arif Fatoni
4. Yuli Wariyanti, S.Or.
5. Dayu Putnama
6. Heru Poerwanto
Divisi Litbang
1. Cipto P. S.Si. Apt. (Ketua)
2. Joko Panambang (Wakil)
3. Titis Priyadi B, S.Pd.
4. Dwi Harjanto
5. Rio Trianto
6. Reni Susanti
7. Endah Fitri Susanti
Divisi Sarpras
1. Hargiyanto, S.Sos (Ketua)
2. Drs. Mulyana (Wakil)
3. Purnomo
4. Oni Supardi
Divisi Humas dan IT
1. Muh. Nur Hudha (Ketua)
2. M.B. Rachmad (Wakil)
3. Widodo Slamet
4. Sholehuddin H.
5. Supyani
6. Kris Budiharjo
Divisi Hukum dan Advokasi
1. Aiptu Sabar Narimo, SH.
2. D. Yurist Heru Prabowo, SH.


BACA ARTIKEL SEBELUMYA :
- Rembug Jemparingan Nusantara


.. Baca juga >> Pak Kris, guru manah jemparingan

Rembug Jemparingan Nusantara

Rembug Jemparingan Nusantara


Pada sesi pertama – mas Eko (Kang Lawasan) sebagai pelontar ide silaturahmi antar paguyuban jemparingan menceritakan kegilaannya pada jemparingan hingga mimpi-mimpi besarnya tentang jemparingan hingga munculnya ide untuk membangun mimpi-mimpi ini bersama paguyuban-paguyuban jemparingan yang mulai bermunculan di berbagai daerah.

Ide ini dilontarkan dalam forum/grup komunikasi online Jemparingan Mataraman , dan bersambut baik hingga digelarnya kegiatan ini pada hari Minggu, 8 Januari 2017.
Pada kesempatan selanjut, mas Hafiz Priyotomo mencoba membagi pengalaman di dalam pengembangan dan pengelolaan komunitas Jemparingan Langenastro serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi Jemparingan Langenastro sejak lahir hingga menginjak usianya yang ke-5.

Sesi kedua dimulai setelah istirahat makan siang dan sholat. Dibuka dengan cerita suka duka dari perwakilan paguyuban dan lembaga di dalam berkegiatan jemparingan di daerahnya. Sesi ini juga dimanfaatkan untuk menggali ide, gagasan dan tindak lanjut pertemuan. Berbagai ide mengalir dan diskusi yang hangat mewarnai sesi kedua ini.
Pada akhir kegiatan seluruh peserta Rembug Jemparingan Nusantara sepakat untuk:
1) Membentuk badan atau forum komunikasi yang mewadahi paguyuban jemparingan yang ada;
2) Nama organisasi, badan atau forum komunikasi akan disepakati di pertemuan-pertemuan selanjutnya;
3) Pada kesempatan ini berhasil dibentuk tim formatur dengan susunan sebagai berikut:
    Ketua: …..Hafiz Priyotomo
Anggota:
……………. – Eko Riyantoko
……………. – Joko Mursito
……………. – Budi Narwanto
……………. – Hafiedz
4) tim formatur selanjutnya akan mulai bekerja untuk menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi serta rencana kongres pertama yang rencananya akan digelar pada bulan Maret 2017;
5) segera dijadwalkan pertemuan-pertemuan selanjutnya untuk memperuncing rencana-rencana kegiatan di atas.
Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan dulur-dulur jemparingan hari ini menjadi awal sejarah gerakan pelestarian jemparingan yang lebih baik untuk generasi selanjutnya.


Jemparingan-Nusantara itu APA sich ?

Catatan Bpk.Kris Budiharjo tentang forum-komunitas panahan-tradisional : Jemparingan Nusantara (JN), bagaimana awal-sejarahnya, sampai terakhir-kali kami berkomunikasi via WAG.
(Bpk. KRIS Panahan) -Apa sich Jemparingan Nusantara ? Pertanyaan ini menyeruak dibenak saya terutama… saat saya ditanting untuk menjadi salah-satu pengurus di JN, wakil dari Langenastro
Salah-satu sumber yg akurat (menurut saya) yg berhasil saya temukan adalah web-resmi Paseduluran Jemparingan Langenastro, seperti di bawah ini..

Ide awal dilontarkan mas Eko (Kang Lawasan) melalui forum komunikasi online grup Jemparingan Mataraman, mengenai perlunya diwujudkan agenda silaturahmi antar paguyuban jemparingan menjawab tantangan baru dengan mulai bermunculannya paguyuban-paguyuban jemparingan baru dan gairah memanah, khususnya jemparingan di berbagai daerah.
Akhirnya setelah melakukan diskusi singkat dengan Paseduluran Jemparingan Langenastro, disepakati pertemuan pertama ini akan digelar pada hari Minggu, 8 Januari 2017, bertempat di Sasana Jemparingan Langenastro – Kampung Langenastran Kraton Yogyakarta. Alhamdulillah pada acara ini hadir 30 perwakilan 13 paguyuban dan lembaga yang berperan aktif di dalam pelestarian jemparingan dari Surabaya, Magetan, Solo, Sukoharjo, Wonogiri, Jogja dan Jakarta
Pada sesi pertama – mas Eko (Kang Lawasan) sebagai pelontar ide silaturahmi antar paguyuban jemparingan menceritakan kegilaannya pada jemparingan hingga mimpi-mimpi besarnya tentang jemparingan hingga munculnya ide untuk membangun mimpi-mimpi ini bersama paguyuban-paguyuban jemparingan yang mulai bermunculan di berbagai daerah. Ide ini dilontarkan dalam forum/grup komunikasi online Jemparingan Mataraman dan bersambut baik hingga digelarnya kegiatan ini pada hari Minggu, 8 Januari 2017 ini.

…selanjutnya >> Rembug Jemparingan Nusantara



.. baca selanjutnya, KLIK >> Catatan bpk.Kris Budiharjo

Belajar memanah di jogja - Bpk. Kris Panahan

Belajar memanah di Jogja

(Bpk. Kris Panahan) - Panahan adalah seni budaya yang SUDAH berkembang sejak AWAL berdirinya Kasultanan Yogyakarta. Di kampung-kampung banyak klub JEMPARINGAN.



Panahan-tradisional JEMPARINGAN bisa diajarkan kepada anak-anak sejak usia-dini. Di LANGENASTRO kami menyebutnya : para Satria-Alit (ksatria-muda)

Untuk Remaja & mahasiswa, kami menyebutnya : Satria-Anom
BERBEDA dengan pelajaran panahan pada UMUMnya, di Paseduluran Jemparingan Langenastro, aspek budaya, budi-pekerti, safety, dll lebih ditekankan, disamping tentunya teknik-memanah yang benar dan AMAN.

Jemparingan adalah seni memanah dalam posisi duduk bersila, WARISAN Sri Sultan Hamengku Buwana ke 1, di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogyakarta

Di SASANA JEMPARINGAN LANGENASTRO, kampung Langenastran-Kidul, Kraton Yogyakarta,  jemparingan diajarkan utk semua umur,  dari PAUD s/d lansia. Kami biasa kumpul latihan jemparingan tiap Rabu-sore & Sabtu-sore.


BACA ARTIKEL SEBELUMYA :
- Jemparingan LANGENASTRO

-
-
-
-
-
------------------------------------
# INSTAGRAM : @ Kris.Panahan
-

Baca tulisan Bpk.Kris-Panahan yang lain :

# Panahan : 

Kumpulan catatan Bpk. Kris Panahan, tentang panahan-tradisional, jemparingan bandhulan, jemparingan gaya mataraman karaton Yogyakarta, Rancatan, dll. ... baca selengkapnya >> Bpk. KRIS - Panahan 
-

# Sasana Jemparingan LANGENASTRO

Kumpulan catatan Bpk. Kris Panahan, tentang panahan-tradisional di Sasana Jemparingan Langenastro, Jogja. ... baca selengkapnya >> Panahan Jemparingan LANGENASTRO Jogja
-

# KRATON Jogja : 

Catatan Bpk. Kris Panahan : pergantian-tahta (suksesi) di karaton Ngayogyakarta, bangunan, tanaman, JEMPARINGAN MATARAMAN, pusaka2, dll. ... baca selengkapnya >> Kraton Jogja
-

# Bisnis Keluarga kami :

Terapi alami 100% herbal, cukup dioles atau dihirup mampu membantu menyehatkan tubuh ANDA (Bukan MLM). ... baca selengkapnya >> Bisnis Produk Kesehatan ALAMI
-

# About Us : 

Gallery foto-foto keluarga kami, dan teman-teman
-
------------------------------------

Jemparingan LANGENASTRO

Jemparingan Jogja LANGENASTRO


(Bpk. KRIS Panahan) -AWAL tahun 2018 ini saya INGIN membuat semacam corner-stone / “batu-penjuru” perjalanan belajar MANAH jemparingan saya, khususnya sejak bergabung dengan Paseduluran Jemparingan LANGENASTRO Jogja.


Satrio-Alit LANGENASTRO, adalah sebutan untuk anak-anak usia PAUD s/d SMP, yg rutin berlatih jemparingan tiap Sabtu sore di Paseduluran Jemparingan Langenastro.

Bregada Jemparingan Langenastro –

Gladhen Jemparingan Langenastro 
Paseduluran Jemparingan Langenastro sudah sejak awal rutin  menyelenggarakan gladhen / latihan bersama, meliputi :
(1) Gladhen Rebo Legi setiap selapan sekali,
(2) Gladhen Tanggap Warsa dalam rangka ulangtahun; dan
(3) Gladhen Khusus untuk momen khusus; serta
(4) Gladhen Hageng – perhelatan akbar gladhen jemparingan

BACA ARTIKEL SEBELUMYA :
- Busur gendewa jemparingan

-
-
-
-
-
------------------------------------
# INSTAGRAM : @ Kris.Panahan
-

Baca tulisan Bpk.Kris-Panahan yang lain :

# Panahan : 

Kumpulan catatan Bpk. Kris Panahan, tentang panahan-tradisional, jemparingan bandhulan, jemparingan gaya mataraman karaton Yogyakarta, Rancatan, dll. ... baca selengkapnya >> Bpk. KRIS - Panahan 
-

# Sasana Jemparingan LANGENASTRO

Kumpulan catatan Bpk. Kris Panahan, tentang panahan-tradisional di Sasana Jemparingan Langenastro, Jogja. ... baca selengkapnya >> Panahan Jemparingan LANGENASTRO Jogja
-

# KRATON Jogja : 

Catatan Bpk. Kris Panahan : pergantian-tahta (suksesi) di karaton Ngayogyakarta, bangunan, tanaman, JEMPARINGAN MATARAMAN, pusaka2, dll. ... baca selengkapnya >> Kraton Jogja
-

# Bisnis Keluarga kami :

Terapi alami 100% herbal, cukup dioles atau dihirup mampu membantu menyehatkan tubuh ANDA (Bukan MLM). ... baca selengkapnya >> Bisnis Produk Kesehatan ALAMI
-

# About Us : 

Gallery foto-foto keluarga kami, dan teman-teman
-
------------------------------------

Sabtu, 06 Juli 2019

Sekilas tentang BUSUR Gendewa jemparingan -bpk.Kris Panahan

Busur Gendewa JEMPARINGAN



(Bpk. KRIS Panahan) -Jual Gendewa Jemparingan untuk anak dan dewasa. 
Pak Kris Panahan | Hp/WA. 0838 6768 4151
Toko : Jl. Suryowijayan 69a, pojokbeteng kulon, Yogyakarta 55142. Telp. (0274) 374 327

Jemparingan adalah seni budaya panahan ASLI dari kasultanan Yogyakarta.
Dilakukan dlm POSISI duduk bersila (putri: timpuh), menggunakan GENDEWA (busur) dan JEMPARING (anak-panah).

****

Untuk CENGKOLAK (pegangan busur/ riser) dari kayu keras, spt: Sonokeling, Asem, Nangka, Sawo, dll.

Barangkali ada yg mau buat sendiri, modelnya bebas, yg penting nyaman dipakai dan aman / tidak mudah patah.

Di pasaran, cengkolak mentah belum di-finishing harga UMUM berkisar Rp.200ribu.
Untuk LAR / sayapnya, dari bambu Petung yg TUA, dg jarak antar-ruasnya 65-70cm.

Mohon DIHINDARI adanya ruas di tengah lar gendhewo kita, karena getas / mudah patah.
bAMBU setelah dipotong, harus di-angin2 biar kering dulu selama +- 4 bulan, baru bisa dibentuk menjadi lar gendhewa. ini salah-satu hal yg tidak diperhatikan o/ pengrajin.
Yg rugi si pemakai : lar belum lama dipakai sudah patah, melengkung tidak simetris, bambu twist / muntir -> laju jemparing jadi tdk ajeg, dll.

Kalau cengkolak (hayoo.. cengkolak apa ya?) BISA dibuat sendiri, untuk lar saya lebih (sangat) menyarankan untuk ndandak-ke (minta tolong dibuatkan oleh ahlinya) saja.

Untuk diketahui, biaya buat lar baru cuma berkisar Rp. 200 ribu (sudah termasuk bambunya).
Gendhewo yg bagus, harganya berkisar Rp.450rb s/d 850ribu (beda Mpu – beda harganya).
Klo lebih murah dari itu, abaikan saja, biasanya cuma buatan pengrajin.
Klo lebih mahal dari itu, biasanya sudah tangan ke-2 (atau ke-3)

***

Toko KRIS Panahan, Yogyakarta
-
JEMPARING / anak-panah untuk jemparingan, bahannya dari bambu; dg BEDOR / mata-panah dari baja, atau besi dibungkus plat-janur / kuningan.

Untuk pemula sebaiknya pakai jemparing yg biasa / koden saja. Panjangnya biarkan utuh spt saat beli (+- 68 - 70 cm)

Hal ini utk ngawekani, biasanya pemula masih belum ajeg kena sasaran. Jemparing klo nabrak tembok, atau ngga nyampai geber nabrak batu bisa patah.

Eman2 klo belajar jemparingan (LANGSUNG) dg bambu-istimewa + harga ra umum. Klo patah bisa ‘nangis darah’. He.3x

Jemparing koden pun, klo tahu cara ngolahnya BISA jadi pusaka-andalan, koq.

Penulis : bpk Kris Panahan – Yogyakarta
Hp/WA : 0838 6768 4151


BACA ARTIKEL SEBELUMYA :
- Jegulan

-
-
-
-
-
------------------------------------
# INSTAGRAM : @ Kris.Panahan
-

Baca tulisan Bpk.Kris-Panahan yang lain :

# Panahan : 

Kumpulan catatan Bpk. Kris Panahan, tentang panahan-tradisional, jemparingan bandhulan, jemparingan gaya mataraman karaton Yogyakarta, Rancatan, dll. ... baca selengkapnya >> Bpk. KRIS - Panahan 
-

# Sasana Jemparingan LANGENASTRO

Kumpulan catatan Bpk. Kris Panahan, tentang panahan-tradisional di Sasana Jemparingan Langenastro, Jogja. ... baca selengkapnya >> Panahan Jemparingan LANGENASTRO Jogja
-

# KRATON Jogja : 

Catatan Bpk. Kris Panahan : pergantian-tahta (suksesi) di karaton Ngayogyakarta, bangunan, tanaman, JEMPARINGAN MATARAMAN, pusaka2, dll. ... baca selengkapnya >> Kraton Jogja
-

# Bisnis Keluarga kami :

Terapi alami 100% herbal, cukup dioles atau dihirup mampu membantu menyehatkan tubuh ANDA (Bukan MLM). ... baca selengkapnya >> Bisnis Produk Kesehatan ALAMI
-

# About Us : 

Gallery foto-foto keluarga kami, dan teman-teman
-
------------------------------------

JEGULAN

JEGULAN



Khusus untuk para abdi-dalem dan keluarga kratonjemparingan dilakukan dg posisi melintang, tanpa dibidik dg mata, melainkan dg hati.
k

Asal-usul Jemparingan di Kesultanan Yogyakarta

Asal usul jemparingan di Kesultanan Yogyakarta, atau juga dikenal sebagai jemparingan gaya Mataram Ngayogyakarta, dapat ditelusuri sejak awal keberadaan Kesultanan Yogyakarta.
Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792), raja pertama Yogyakarta, mendorong segenap pengikut dan rakyatnya untuk belajar memanah sebagai sarana membentuk watak kesatria.
Watak kesatria yang dimaksudkan adalah empat nilai yang harus disandang oleh warga Yogyakarta. Keempat nilai yang diperintahkan Sri Sultan Hamengku Buwono I untuk dijadikan pegangan oleh rakyatnya tersebut adalah : sawiji, greget, sengguhdan ora mingkuh.
Sawiji berarti berkonsentrasi, greget berarti semangat, sengguh berarti rasa percaya diri, dan ora mingkuh berarti bertanggung jawab. (*)
Menurut GBPH Prabukusumo, tradisi Jemparingan sempat vakum lama dan baru mulai dilaksanakan lagi pada tahun 2013 (**)
Teknik di atas yang oleh kalangan UMUM (di luar kraton) dikenal dg istilan : jegulanjenthotan, atau undlup ini, baru MULAI DIAJARKAN untuk masyarakat UMUM mulai 16 Januari 2018
(Sebelumnya… he.3x saya sendiri tidak-diperbolehkan mengikutinya - bukan abdi-dalem kraton)

Di karaton Yogyakarta, teknik ASLI memanah dg posisi busur gendhewa melintang/horisontal ini dikenal dg nama Jemparingan gagrak Mataraman Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, atau disingkat Jemparingan Mataraman (bukan jegulan)

Istilah jegulan, jenthotan, undlup, dll TIDAK DIKENAL di lingkup istana. Yang ada hanya panahan (bahasa jawa ngoko) atau JEMPARINGAN (krama-hinggil).

Dalam perkembangannya, jemparingan-mataraman mengalami MODIFIKASI supaya bisa dipertandingkan dalam lomba panahan di tingkat nasional/internasional

Sri paduka Pakualam VIII memodifikasi gaya horisontal yg ASLInya utk sarana pembentukan karakter, memanah dg rasa / mata-hati, menjadi POSISI busur-miring / diagonal, dan mulai dibidik (di inceng -bahasa jawa) menggunakan mata.

Bukan lagi semata untuk pembentukan karakter ksatria, tapi lebih ke ujuan prestasi.

Selain posisi memanahnya menjadi diagonal, di bagian cengkolak/handle juga ditambahkan KALENAN (window - bhs.inggis)

Teknik ini di karaton disebut dg Jemparingan Mataraman gagrak PERPANI. (Sri Pakualam VIII dikenal sbg bapak panahan Indonesia, pendiri PERPANI : Persatuan Panahan Indonesia).

Foto keterangan gambar di atas, adalah Sri Paduka Pakualam VIII sedang gladhen jemparingan-mataraman.

Panahan Jemparingan Piala Raja HB-cup 1

Panahan Jemparingan Piala Raja 2018 HB cup



Dalam Gladhen Jemparingan Piala Raja HB ini, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat diberi kepercayaan oleh Dinas Pariwisata Provinsi  DI Yogyakarta untuk menyelenggarakan Gladhen Hageng Jemparingan.
Paseduluran Jemparingan LANGENASTRO mendapatkan palilah (mandat) dari kraton Ngayogyakarta, sebagai pelaksana lapangan (gladhen jemparingan)

Jumat, 05 Juli 2019

Jemparingan Jogja

Jemparingan Jogja 

AJemparingan Mataraman gagrak PERPANI



atau jemparingan-mataraman yg umum kita kenal sekarang, asalnya adalah seni panahan tradisional dari Kasultanan Mataram Yogyakarta / Jemparingan Mataraman.

Di era pemerintahan Sultan Agung, jemparingan turut menyebar ke seluruh pulau Jawa – Madura dan Nusantara. Maka tidak heran, sampai sekarang masih banyak ditemui di banyak daerah non Yogyakarta, peninggalan berupa busur gendewa, maupun budaya panahan jemparingan model lama / jegulan.


B.   JEMPARINGAN gagrak Mataram Karaton Ngayogyakarta



Seni memanah ini sudah ada sejak Awal pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono ke 1, dilakukan dalam posisi duduk bersila, wajib menggunakan busur gendewa dg cengkolak (ing. riser / handle) dari kayu, dan lar/ sayap (ing. limb) dari kayu walikukun yang keras, padat dan halus, serta tidak mudah patah  (sekarang : bambu Petung)



Gandhewo dan jemparing jegulan sampai sekarang masih tetap dipergunakanprajurit khusus bregada NYUTRO di kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, dalam upacara-upacara RESMI.
Sasaran targetnya pun bukan ring lingkaran seperti umumnya cabor panahan / menembak, melainkan jerami yg diikat seukuran tali-pramuka (3 x 30 cm), dan digantung setinggi orang dewasa -+ 160cm.
Dulunya jarak target yg sering disebut bandul wong-wongan ini mencapai 50m, namun seiring langkanya tempat lapang untuk gladhen, sekarang rata-rata jarak target jemparingan adalah 35m saja.

Dulu di Kraton Yogyakarta jegulan hanya Khusus untuk para abdi-dalem dan keluarga kraton. Dilakukan dg posisi melintang, tanpa dibidik dg mata, melainkan dg hati.
Teknik di atas oleh kalangan UMUM dikenal dg istilan : jegulanjenthotan, atau undlup ini baru MULAI diajarkan untuk masyarakat luas mulai 16 Januari 2018.
Sebelumnya… he.3x saya sendiri dilarang utk mengikutinya ðŸ˜€

Belajar Panahan Jemparingan Mataraman Yogyakarta (AK)

Panduan belajar panahan JEMPARINGAN mataram Yogyakarta (  Bpk. Kris Jemparingan.com )  Panduan belajar panahan JEMPARINGAN mataram Yog...